
Medha.id. AYANA Bali resmi meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, sebuah pencapaian yang mencerminkan komitmen jangka panjang destinasi resor terintegrasi ini terhadap keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan di atas lahan seluas 90 hektare yang menghadap Teluk Jimbaran. EarthCheck merupakan lembaga benchmarking, sertifikasi, dan konsultasi ilmiah terkemuka di dunia untuk industri pariwisata berkelanjutan.
Sertifikasi Emas diberikan kepada organisasi yang menunjukkan kinerja keberlanjutan berbasis sains secara konsisten selama lima tahun atau lebih di berbagai area operasional utama. Pencapaian luar biasa ini mencerminkan upaya berkelanjutan AYANA Bali untuk beroperasi secara bertanggung jawab sekaligus menetapkan tolok ukur bagi pariwisata mewah berkelanjutan di Indonesia. Dengan pengakuan ini, AYANA Bali bergabung dengan kelompok eksklusif yang hanya terdiri dari tujuh properti di Bali yang berhasil meraih Sertifikasi Emas EarthCheck atau lebih tinggi.
Baca juga: Survei Sun Life Ungkap Keamanan Finansial Jadi Prioritas Utama Warisan
Pencapaian ini memiliki makna khusus mengingat skala dan kompleksitas operasional AYANA. Dengan 993 kamar, resor ini mencakup beberapa hotel dan residensial, 30 restoran, serta lebih dari 17 venue acara, menjadikan capaian keberlanjutannya semakin luar biasa. Beroperasi dengan skala sebesar ini berarti setiap keputusan memiliki dampak nyata, membuktikan bahwa akuntabilitas lingkungan jangka panjang dapat berjalan seiring dengan kemewahan dan kenyamanan kelas dunia.
Keberlanjutan telah terintegrasi ke dalam setiap aspek operasional AYANA Bali — mulai dari pengelolaan energi dan air, pengurangan limbah, kemitraan masyarakat, hingga pelestarian budaya. Dengan memadukan inovasi dan tradisi, resor ini menghadirkan dampak lingkungan yang nyata sekaligus menghormati harmoni Bali yang abadi dengan alam.
Salah satu inisiatif utama yang berkontribusi terhadap pencapaian Sertifikasi Emas EarthCheck adalah AYANA Food Waste Loop, yang mengubah limbah organik menjadi pakan ternak bagi petani lokal, sementara minyak goreng bekas disumbangkan ke Green School Bali untuk digunakan sebagai bahan bakar BioBus dan pembuatan sabun. Limbah yang dapat didaur ulang seperti plastik dan aluminium juga dikelola melalui vendor bersertifikat. Pada tahun 2024, AYANA berhasil mengurangi 32 ton limbah plastik melalui penerapan botol amenities isi ulang, botol air kaca yang dapat digunakan kembali, kemasan kertas daur ulang, serta kartu kunci berbahan kayu.
Baca juga: Prabowo Bahas Potensi Kecerdasan Buatan Untuk Dorong Swasembada Pangan Di APEC 2025
Mendukung perjalanan menuju emisi nol bersih (net-zero), AYANA Bali mengoperasikan 34 kendaraan listrik, yang berhasil mengurangi emisi karbon dioksida harian hampir 30 kilogram sekaligus meningkatkan kenyamanan tamu dengan transportasi yang lebih tenang dan ramah lingkungan. Panel surya resor ini saat ini menghasilkan 854 kWp, dengan tambahan 516 kWp yang sedang dalam proses pemasangan. Audit EarthCheck 2024 mencatat kemajuan signifikan, dengan AYANA Resort Bali berhasil menurunkan konsumsi energi sebesar 24,8%, dan RIMBA by AYANA Bali sebesar 32,3%.
Sistem pengolahan air canggih AYANA Bali juga mampu mendaur ulang hingga 90% air limbah, menghasilkan lebih dari 227.000 kL air untuk irigasi dan 97.000 kL untuk kebutuhan toilet setiap tahunnya — secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap air bersih dan meningkatkan ketahanan selama musim kemarau.
Baca juga: Peringkat Kredit Indonesia Tetap di BBB Plus R&I Nilai Prospek Masih Stabil
Kontribusi terhadap masyarakat lokal juga menjadi bagian penting dari komitmen AYANA. Resor ini mengambil hingga 96% kontrak layanan dan 80% bahan pangan segar dari mitra lokal, menciptakan peluang ekonomi yang inklusif sekaligus meminimalkan emisi dari transportasi. Melalui kemitraan dengan Green Camp Bali, AYANA juga menyelenggarakan program edukasi sirkular yang melibatkan siswa dalam pengelolaan limbah dan konservasi sumber daya. Selain itu, AYANA Bali turut melestarikan budaya Bali melalui berbagai inisiatif seperti Kampoeng Bali, SAKA Museum, dan lokakarya budaya interaktif yang merayakan kekayaan seni serta warisan spiritual pulau ini.
Tamu juga dapat berkontribusi langsung terhadap upaya keberlanjutan melalui AYANA Farm, area organik seluas dua hektar yang menanam lebih dari 130 varietas bunga, buah, sayur, dan rempah untuk kebutuhan restoran di resor. Melalui program interaktif seperti AYANA Farm Walk dan Root Ball Farm Experience, para tamu dapat belajar tentang budidaya organik, daur ulang, dan penanaman regeneratif, sehingga menumbuhkan koneksi yang lebih dalam terhadap alam dan kepedulian lingkungan bersama.
Kawasan seluas 90 hektare AYANA Bali juga menjadi habitat alami bagi lebih dari 20 spesies burung asli, yang hidup harmonis di taman dan hutan resor yang rimbun. Di dalam kawasan ini juga terdapat Tevana Garden, taman ekologis seluas enam hektare yang merayakan keanekaragaman hayati Bali dengan lebih dari 60 spesies flora tropis. Seluruh lanskap ini merepresentasikan komitmen AYANA terhadap pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Baca juga: BEI dan S&P Dow Jones Rilis Indeks ESG Syariah Dan Dividen Tinggi
Mulai dari pengurangan limbah hingga pemberdayaan masyarakat, seluruh inisiatif dan hasil terukur ini mencerminkan kemajuan nyata menuju operasi yang lebih berkelanjutan. Melalui Sertifikasi Emas EarthCheck, AYANA Bali kini diakui secara global sebagai destinasi yang menggabungkan inovasi, tanggung jawab, dan kemewahan dalam harmonisasi yang selaras.
AYANA Bali akan terus melanjutkan Net-Zero Pathway dengan memperluas infrastruktur tenaga surya, memperkuat sistem daur sirkular limbah, serta mengintegrasikan edukasi keberlanjutan dalam seluruh operasi dan pengalaman tamu, dengan tujuan meraih Sertifikasi Platinum EarthCheck di masa mendatang.





