Medha.id. Seiring semakin bertambahnya permintaan fasilitas akomodasi bagi tenaga kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali bekerja sama dengan industri hotel untuk menyediakan akomodasi dan transportasi bagi tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien COVID-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, akomodasi tambahan tersebut diperuntukkan bagi 154 tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Mintoharjo, Jakarta, salah satu rumah sakit rujukan pemerintah dalam penanganan COVID-19. Para tenaga kesehatan itu akan menempati 77 kamar di Hotel Le Meridien, Jakarta.
“Kerja sama dengan pelaku industri pariwisata ini merupakan salah satu misi kemanusiaan. Di samping mendukung industri hotel tetap hidup. Sebab semua pihak harus bersatu bahu-membahu dalam menghadapi pandemi ini,” ujar Wishnutama Kusubandio saat meninjau kesiapan Hotel Le Meridien, Rabu (6/5/2020) sore.
Lebih lanjut Wishnutama mengatakan, tidak hanya akomodasi, fasilitas dan kebutuhan pendukung bagi para tenaga kesehatan selama menginap juga disiapkan. Mulai dari binatu untuk pakaian, makanan, serta layanan transportasi dengan Grab pun disediakan setiap harinya bagi para tenaga kesehatan dari RSAL Dr. Mintoharjo.
“Kami terus memfasilitasi permintaan dari RS untuk menyediakan akomodasi bagi tenaga kesehatan. Langkah ini sama artinya dengan upaya nyata bagi penerapan program-program yang sifatnya jaring pengaman untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Wishnutama.
Dalam kesempatan itu Wishnutama meninjau kesiapan dan standar operational procedure (SOP) kesehatan yang diterapkan pihak Hotel Le Meridien. Mulai dari proses check in, kebersihan kamar, pelayanan makanan dan lainnya.
Wishnutama menjelaskan, melalui program ini tidak hanya tenaga kesehatan yang terfasilitasi, tapi sekaligus membantu pekerja, pengusaha hotel, dan pelaku usaha transportasi. Khususnya bagi pekerja langsung atau pekerja tidak langsung hotel tersebut, serta penambahan penyerapan tenaga kerja lainnya seperti transportasi dan penyedia makanan.
Contoh pekerja langsung, lanjut Wishnutama, seperti Divisi Front Office (door boy, bell boy, Customer Service), Housekeeping (room boy, cleaning service, laundry), Food and Beverage (F&B), Product (chef, assistant chef, bakery), F&B Service (waiters, room service), dan Back Office (accounting, administration).
Sedangkan, pekerja yang tidak langsung seperti supplier sayuran, supplier ingredient (bumbu), daging, supplier antiseptik, supplier chemical perawatan hotel, dan sebagainya. Mereka tidak mengenal konsep “work from home” karena berada di bidang pelayanan langsung kepada konsumen sehingga saat pandemi terjadi banyak dari mereka yang terpaksa dirumahkan.
“Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni bisnis hotel dan transportasi agar tetap bisa mempekerjakan pegawainya dengan program tersebut. Namun semua dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol dan SOP kesehatan yang ketat,” ujarnya.
General Manager Le Meridien Jakarta, Vikas Malik mengatakan, kerja sama ini jadi kesempatan baik bagi pihaknya tidak hanya dalam kelangsungan bisnis tapi juga membantu dalam penanganan COVID-19 dengan menyiapkan akomodasi bagi tenaga kesehatan.
“Kita mendapat kesempatan untuk mensupport dengan menjadi lokasi menginap tenaga kesehatan di hotel kami. Dalam praktiknya kami tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan dan kami memastikan semua akan berjalan baik,” kata Vikas Malik.
Sebelumya, Kemenparekraf telah memfasilitasi lebih dari 2.000 tenaga kesehatan untuk mendapatkan akses transportasi dan akomodasi bekerja sama dengan puluhan hotel. Mulai dari Accor Group, Swissbel Hotel, Reddoorz, Grand Sahid, dan Hotel Le Meridien. Untuk penyedia jasa transportasi, Kemenparekraf bekerja sama dengan Panorama Destination, White Horse, Antavaya, dan Grab.