Melihat Lebih Dekat Kondisi Wisma dr. Soedjono di Desa Wisata Tete Batu

0
681
Wisma dr. Soedjono

Medha.id. Kilas balik pada sekitaran tahun 1990-an kawasan wisata Tete Batu yang kini dikenal dengan nama Desa Wisata Tete Batu, ternyata sudah menjadi kawasan wisata yang populer di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Tete Batu mudah saja menarik perhatian karena keindahan alamnya yang selalu mampu membuat kagum. Tidak hanya keindahan alamnya, namun sisi sejarah yang ada di Wisma dr. Soedjono pun menarik untuk disimak

Tete Batu yang terus mendulang kepopuleran inipun tentu berimbas juga pada berbagai industri pariwisata yang mendukungnya seperti homestay/penginapan, souvenir industri rumahan dan bahkan transportasi.

Baca juga:

HARRIS Vertu & YELLO Hotels Harmoni Pastikan Top Air Quality

Salah satu yang mencuat namanya adalah sebuah penginapan bernama Wisma dr. Soedjono yang memang berlokasi tepat di Tete Batu dan merupakan wisma peninggalan seorang tokoh nasional yang punya peran strategis dalam mengentaskan wabah penyakit kolera di Lombok Timur yakni, dr. Soedjono.

“Wisma dr Soedjono di Tete Batu ini dibangun oleh dokter pertama yang ada di Lombok Timur, yakni bapak mertua saya, dr. Soedjono,” ujar Hj. Surdini Soeweno yang merupakan istri dari Raden Soeweno, anak dari dr Soedjono.

Konon, bangunan wisma berarsitektur Eropa itu awalnya ditempati dr. Soedjono bersama istrinya. Namun sepeninggal beliau, rumah ini belakangan ditempati oleh anak pertamanya dr. Soedjono yakni Raden Soeweno.

Baca juga:

Naraya Medical Center Jadi Official RT Antigen’s Provider Dalam #Ham14

Kendati Soedjono telah tiada, pasca wafatnya masih banyak kerabatnya yang ingin berkunjung ke wisma tersebut. Mereka pun datang dan menginap di rumah itu sekaligus mengenang kembali masa-masa bersama yang dilewati dengan sang dokter.

Nah, keturunan dr. Soedjono yang sadar dengan banyaknya orang yang datang lalu pada tahun sekitar tahun 1970-an membangun sejumlah kamar penginapan di sekitar pesanggrahan sang dokter. Upaya pengembangan kemudian kembali dilakukan sekitar tahun 1980-an.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here