Medha.id. Green Rebel, startup teknologi pangan nomor satu di Indonesia yang inovatif mengembangkan daging dan keju nabati alami, terus mengajak masyarakat luas untuk menjadi lebih sehat dengan menikmati berbagai jenis makanan yang terbuat dari tumbuhan (plant based). Sejak 2020, Green Rebel telah membuat aneka jenis makanan berbasis tumbuhan dengan cita rasa Asia yang popular disukai masyarakat seperti, Rendang Daging Nabati, Sate “Daging” Maranggi, Sate “Ayam” Taichan, Chick’n Katsu, sampai Keju Cheddar Vegan. Dengan olahan daging dan keju nabati alami yang variatif, Green Rebel berkomitmen untuk menjadikan aneka olahan daging nabati menjadi lebih lezat, terjangkau, dapat diakses banyak orang, serta meminimalkan dampak lingkungan.
Baca juga:
Hotel Dafam Pekanbaru Hadirkan Beragam Menu Sarapan Pagi Super Lezat
Untuk menyebarkan semangat Green Rebel kepada masyarakat luas, pada Januari 2023 Green Rebel meluncurkan kampanye Veganuary di Indonesia. Veganuary adalah organisasi nirlaba yang berasal dari Inggris dan menginspirasi orang untuk mencoba menjalani gaya hidup vegan, yaitu pola makan dari 100% bahan nabati atau berbasis tumbuhan, selama satu bulan penuh di bulan Januari. Sebelumnya, Veganuary telah sukses dilakukan pada Januari 2022 dan didukung oleh banyak public figure internasional seperti Billie Eilish, Joaquin Phoenix & Paul McCartney.
Riset Oxford University menunjukkan pola makan vegan adalah cara efektif untuk mengurangi jejak karbon individu sampai dengan 73% – di mana dan bagaimana bahan pangan diproduksi (lokal vs impor, pertanian organik vs konvensional) hanya berpengaruh ke 5% dari total jejak karbon suatu bahan pangan.
Baca juga:
ASTON Bogor Hotel & Resort Pilihan Tepat Untuk Akhir Pekan
“Menggantikan protein & lemak hewani dengan variasi sumber bahan pangan nabati sangat efektif untuk meningkatkan kesehatan manusia dan bumi, ujar Dr. Marco Springmann dari Oxford’s Nuffield Department of population Health
Hasil study dari Oxford ini juga didukung oleh pernyataan United Nation (PBB) menjelaskan bahwa Transisi ke pola makan nabati dan mengkonsumsi lebih banyak alternatif protein & produk susu dari tumbuhan bisa mengurangi emisi gas metan sampai dengan 45%, hal yang sangat penting untuk memperlambat laju krisis iklim.