Pariwisata Outdoor Tetap Menjadi Primadona Dan Akan Jadi Tren

0
2305

Outdoor Sebagai Gaya Hidup Sekaligus Industri

Pandemi COVID-19 mengakselerasi pencarian dan permintaan outdoor gears & equipments. Perlengkapan dan peralatan berkemah dan trekking merupakan items paling hit selama pandemi. Volume penjualan mengalami kenaikan. Persewaan peralatan dan perlengkapan outdoor pun lebih ramai.

Outdoor fashion bisa dikatakan paling menonjol perkembangannya. Hal ini sudah terjadi jauh sebelum pandemi melanda. Busana outdoor multifungsi karena nyaman dikenakan untuk aktivitas sehari-hari maupun ketika melakukan pekerjaan di lapangan. Orang Indonesia menjadikan busana yang ditujukan sebagai pakaian untuk dikenakan di luar ruang itu sebagai bagian untuk bergaya.

Baca juga:

Rekomendasi Villa Terbaik di Ubud dengan Private Pool dan Outdoor Jacuzzi

Sejalan dengan perkembangan tersebut, usaha-usaha yang memproduksi outdoor gears & equipments di dalam negeri tumbuh terus. Pertumbuhannya terjadi baik di sisi volume produksi maupun varian produk. Kualitas produk pun semakin meningkat.

Namun, produsen outdoor gears & equipments dalam negeri harus menghadapi kesulitan memperoleh bahan baku untuk produksi. Sementara, produk-produk luar negeri bisa langsung membuka toko-tokonya di Indonesia dan marketplace yang membuat barang dari luar negeri lebih mudah masuk.

Baca juga:

Dipha Barus Meriahkan Acara Sea Side Sound di Cattamaran Beach Club

‘’Beberapa pengusaha lokal sudah menggunakan bahan-bahan lokal. Tapi ternyata, biayanya jadi lebih mahal. Contoh, fiberglass atau alumunium bahan untuk membuat frame tenda. Harganya lebih mahal di Indonesia. Maka ada yang sepenuhnya mengimpor frame. Selain

itu, untuk memproduksi tenda butuh lahan sangat luas. Bagaimanapun, sudah banyak produk outdoor dibuat di dalam negeri. Ada sleeping bag, matras, tas punggung (ransel), topi, celana, jaket dan lain-lain,’’ kata Disyon.

Baca juga:

Meotel Jember by Dafam Tawarkan Menu All You Can Eat Saat Berbuka Puasa

Indonesia adalah surga kegiatan luar ruang. Bentang alam Nusantara di daratan dan perairannya menawarkan semua jenis medan dan mencakup semua level kecakapan. Berada di wilayah tropis, kegiatan outdoor bisa dilakukan sepanjang tahun.

‘’Di era yang baru ini, masyarakat semakin melek outdoor. Saatnya pemerintah melihat industri pariwisata outdoor di Indonesia lebih dalam,’’ pungkas Disyon.

Baca juga:

Aksari Resort Ubud Resort Tercantik Berlatar Warisan Bali Kontemporer

Dalam rangka mendukung kampanye #BanggaBuatanIndonesia dan perjalanan #DiIndonesiaAja, Consina bersama The J-Team menggelar diskusi pariwisata bertajuk Tourism Talks Club “Tren dan Perkembangan Industri Pariwisata Outdoor Indonesia”. Diskusi berlangsung pada hari Kamis, 7 April 2022, di Toraja Coffee House, Jakarta. Diskusi dilakukan secara offline dan LIVE di kanal media sosial Instagram dan YouTube Consina dan Instagram Tourism For Us. Peserta diskusi terdiri dari perwakilan asosiasi-asosiasi pariwisata outdoor di antaranya Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA), Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dan asosiasi-asosiasi operator tur di antaranya Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) DPD Jakarta, ASITA Jakarta Chapter, dan Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA). Selain itu, diskusi juga dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perdagangan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here