Mengedukasi Wisatawan Muslim Ketika di Korea
Keseriusan Pemerintahan Korea akan Muslim Friendly dengan mengagendakan event yakni “Korea Restaurant Week Korea”. Salah satu kampanye untuk mengatasi kendala dan kesulitan yang biasa dialami wisatawan muslim ketika berwisata di Korea, terutama ßkendala mencari makanan halal.
Baca juga:
Shocking Ann1versary Teraskita Hotel Makassar di Bulan September
“KTO telah mengklasifikasikan restoran ramah Muslim ke dalam empat kategori sejak tahun 2016, supaya wisatawan Muslim semakin yakin dan mudah dalam memilih makanan selama berwisata di Korea,” urai Kiki.
Di tempat yang sama, Hanz Wibowo, dari Hall36 Tour & Travel mengatakan, sebagai pelaku agen perjalanan wisata ke Korea mengungkapkan, sebelum pandemi Covid-19 pasarnya bagus banget, secara budget cenderung lebih ekonomis bahkan bisa dibilang murah bila dibandingkan dengan budget wisata negara lain di Asia.
Baca juga:
Zoopedaan Bersama Hotel Dafam Fortuna Yogyakarta
“Kewajiban kita harus bisa mengedukasi ke customer, terutama dalam membedakan trip dan fasilitas makanan yang didapat. Terutama makanan No Pork dan Halal, harus paham sekali mengenai hal tersebut,” ujar Hanz Bowo yang menjabat seabgai Managing Director dan Travel Consultant.
Ia menambahkan, meskipun suatu restauran telah mencantumkan logo Pork Free yang biasa menyediakan makanan olahan daging ayam atau daging sapi, dirinya pun harus mengetahui cara mengelolanya seperti cara menyembelih, cara memasaknya apakah menggunakan alat masak bercampur dengan olahan yang tidak halal.
Baca juga:
vivo Y21 Berikan Penawaran Menarik Dengan Program Pre-Order
Edukasi lainnya, seperti mengapa tour halal ke Korea budgetnya lebih mahal 3 kali lipat dari paket tour yang No Pork? Karena memang untuk mendapat sertifikasi halal dari MUI-nya Korea sudah mahal biayanya. Hal tersebut untuk memastikan dan menjamin kehalalan suatu makanan yang akan dikonsumsi wisatawan muslim yang tidak bisa dianggap enteng di Korea Selatan. “Ini menyangkut kepaercayaan wisatawan, sehingga Pemerintahan Korea benar-benar berupaya dan serius menanganinya,” pungkas Hanz Bowo