Medha.id. Persembahan #kembangsetamanambarrukmo pada Jumat, 24 Agustus 2018 ini menggandeng 9 perancang busana lokal pilihan yang lugas menuangkan inspirasi indahnya musim panas serta corak warna segar bunga-bunga musim panas dan kupu-kupu. Gelaran busana “PUSPA RAMA RAMA” mengambil lokasi di areal kolam renang dari Royal Ambarrukmo Yogyakarta, tidak hanya sekadar ajang 24 model kelas satu berlenggang di runway sepanjang kurang lebih 85 meter, tetapi juga akan menampilkan pula karya kreasi bunga tangan artistik dari Karen Florist serta kontesphoto hunting yang digawangi oleh Gudang Digital Jogja – yang selalu dinanti-nati para fotografer pencinta potret gaya hidup dan fesyen Jogja bahkan Jawa Tengah.
Bahan ringan dengan warna cerah, motif floral dan kupu-kupu, potongan dengan tekhnik moderen dan klasik modifikasi, padu padan aksesoris yang antik dan tentunya pewarna alam serta batik kontemporer – akan menjadi pemateri karya yang disadur dalam “PUSPA RAMA RAMA” oleh kesembilan desainer Yogyakarta berkarakter ini. Busana karya dari Caroline Rika Winata, Darie Gunawan, Djoko Margono, Endarwati, Laurentia Dinda, Lidwina Wurie, Nick Djatnika, Rony Billiardo dan Theo Ridzky akan menyatu dengan atmosfir musim panas yang dihadirkan Royal Ambarrukmo Yogyakarta di The Royal Swimming Pool; bersama energiknya tata gerak dan tata musik dari Lima Luthfi Majid dan Annas.
Dekorasi karya Excelsior Decoration dengan tema bunga-bunga tropis dan kupu-kupu nan cantik menghiasi latar dan menjadi pelengkap manis dari “PUSPA RAMA RAMA”. Lokasi kolam renang dengan ukuran standar semi-Olympic Royal Ambarrukmo Yogyakarta terasa bersinergi dan berharmoni serta menginspirasi. Sebagai catatan penting, pada gelaran fesyen “KEMBANG SETAMAN” seri pertama bulan Mei 2017, Royal Ambarrukmo Yogyakarta menghadirkan inspirasi taman bunga musim panas dan burung-burung tropis berseting di taman air mancur halaman depan. Dan pada November 2017 lalu, “RENJANA” yaitu seri kedua dari “KEMBANG SETAMAN”, memukau banyak hadirin dengan menyulap lokasi Paretan Kedhaton Ambarrukmo menjadi sendunya musim gugur.
