Medha.id. Hari ini, kereta cepat Jakarta-Bandung di Indonesia, dijuluki WHOOSH, resmi beroperasi. Kereta api ini mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari 3,5 jam menjadi hanya 40 menit sehingga akan meningkatkan pembangunan ekonomi di wilayah sekitar rute kereta api tersebut. Huawei bekerja sama dengan China Railway Signal & Communication (CRSC) serta China Telecom untuk membangun jaringan komunikasi khusus di jalur kereta WHOOSH. Jaringan ini memfasilitasi komunikasi real-time, sistem kendali, dan dispatch kereta. Dengan demikian, jaringan ini menyediakan dukungan teknis yang andal dan canggih agar kereta api tersebut dapat beroperasi secara pintar, aman, dan efisien.
Sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara, jalur kereta cepat WHOOSH mencapai 142,3 kilometer antara ibu kota Jakarta dan destinasi wisata populer, Bandung, di Indonesia. Kecepatan puncak maksimum kereta api ini tercatat hingga 350 kilometer per jam. WHOOSH juga menjadi proyek pertama yang menerapkan sistem kereta cepat Tiongkok, termasuk seluruh unsur dari rantai nilai industri, di luar negeri. Maka, WHOOSH menandai kehadiran era kereta cepat di Indonesia.
Baca juga:
YELLO Hotel Harmoni Hadirkan Promo Menginap Seru
WHOOSH dilengkapi Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) yang dikembangkan secara independen di Tiongkok. Mengingat kecepatan tinggi yang ditempuh kereta ini ketika melaju, dan interval keberangkatan yang termasuk pendek, jaringan komunikasi khusus harus tersedia secara stabil dan reliabel. Jaringan komunikasi ini juga wajib menyediakan keamanan optimal dan pita lebar besar. Lebih lagi, O&M simpel turut berperan besar dalam sistem kendali kereta. Seluruh hal ini menjamin kereta dapat beroperasi dengan aman, lancar, dan efisien.
Menurut Lai Chaosen, Vice President, Huawei Indonesia, jaringan nirkabel train-to-ground WHOOSH menggunakan solusi Huawei yang telah berkembang dengan baik, serta menautkan jaringan agar jangkauan semakin luas. Dengan tingkat ketersediaan layanan hingga 99,99%, jaringan ini menjamin stabilitas transmisi sinyal sistem kendali kereta, serta orkestrasi pintar sekaligus penyusunan jadwal jumlah kereta dan angka fungsional.
Baca juga:
Salatiga Didorong Sebagai Kota Kreatif Dunia UNESCO, Menpar Turut Beri Dukungan
Jaringan data ini memanfaatkan peralatan komunikasi data generasi terbaru Huawei yang menjamin 100% keamanan jaringan lewat native hard pipe. Setiap sambungan terlindungi redundansi, sedangkan, peralihan redundansi selesai hanya dalam hitungan 35 ms.
Jaringan transmisi menggunakan peralatan Hybrid MSTP Huawei. Peralatan ini menyediakan pita lebar berukuran besar dan stabilitas optimal yang dibutuhkan lebih dari 20 sistem kereta cepat, seperti penyusunan jadwal dan perintah, pencegahan bencana, pemantauan video, sistem tiket penumpang, dan sistem kendali listrik jarak jauh. Jaringan ini juga mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan evolusi layanan kereta pada masa mendatang.
Baca juga:
ARTOTELGroup Raih Penghargaan Bergengsi PR of The Year 2023
Menurut Liu Jieping, Deputy Chief Engineer, Proyek Jakarta–Bandung, CRSC, WHOOSH menjadi proyek unggulan dalam strategi global Tiongkok untuk memopulerkan kereta cepat. Jaringan nirkabel train-to-ground, jaringan transmisi, jaringan data, dan solusi sistem lain dari Huawei telah menghadirkan jaringan komunikasi khusus yang bermutu tinggi bagi WHOOSH, serta memberikan dukungan teknis yang andal untuk keamanan dan efisiensi operasional kereta.
Dwiyana Slamet Riyadi, Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), berkata, “Kami ingin berterima kasih atas kontribusi seluruh pemangku kepentingan, khususnya Huawei dan CRSC, yang telah mendukung kegiatan operasional kereta cepat Whoosh. Kerja sama dalam implementasi solusi teknologi dan operasional kereta cepat Whoosh dapat menjadi referensi dan tolok ukur seputar pengembangan infrastruktur kereta cepat di Indonesia dan proyek serupa di negara ASEAN lain.”