Medha.id. Bulan lalu, Huawei kembali menggemparkan pasar smartphone dengan meluncurkan seri Mate terbarunya di ajang Global Launch di Jerman. Huawei Mate 30 Series masih melanjutkan tradisi keluar Mate, yaitu smartphone yang dilengkapi dengan teknologi terbaru dari Huawei, dan akan menentukan roadmap produk smartphone Huawei berikutnya.
Jika membicarakan seri Mate dari Huawei, fitur pertama yang biasanya dibahas adalah teknologi kameranya yang memang terbukti unggul dari seri Mate sebelumnya. Tapi sebelum pasar bisa merasakan dan mengalami sendiri kecanggihan seri Mate terbaru dari Huawei, inilah perjalanan seri Mate hingga bisa menjadi penentu teknologi smartphone Huawei sepanjang tahun.
Huawei Mate Series – diciptakan untuk segmen high-end
Seri Mate merupakan seri flagship kedua dari Huawei yang biasanya diluncurkan di akhir tahun. Seri flagship lainnya, yaitu seri P, biasanya diperkenalkan di awal tahun. Produk pertama dari seri Mate diberi nama Huawei Ascend Mate dan diluncurkan pada tahun 2013, mengusung layar 6.1 inci dan display LCD, ukuran yang dianggap cukup besar pada masa tersebut. Saat itu teknologi kameranya adalah satu kamera 8MP yang ada di belakang ponsel, dan kamera 1MP di bagian depan.
Baca juga: Electric Jakarta Marathon 2019 Diramaikan 7000an peserta asing Dengan Rute Unik Jakarta
Penerusnya, Ascend Mate2 4G diperkenalkan di tahun 2014. Dengan mengusung konektivitas 4G sebagai fitur utama, ponsel ini merupakan smartphone pertama yang menawarkan fitur konektivitas tersebut. Dengan ukuran layar masih tetap sama, bezel di Ascend Mate3 4G lebih tipis dan dilengkapi dengan on-screen button untuk menggantikan tombol besar di generasi sebelumnya. Produk selanjutnya dari seri Mate mulai memakai bahan metal unibody, dan seri Ascend Mate7 bahkan menjadi smartphone pertama yang dilengkapi dengan pemindai sidik jari.
Mulai seri Mate 8, Huawei memutuskan untuk menghilangkan kata Ascend dan konsisten menggunakan kata Mate sebagai seri produk. Sedangkan mulai seri Mate 9, Huawei memperkenalkan tiga varian sekaligus untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. Terdapat Mate 9, Mate 9 Pro, dan Mate 9 Porsche Design yang memiliki fitur unggulan masing-masing dan menargetkan kelas segmen yang berbeda. Kamera di ponsel ukuran 5,9 inci ini mulai menggunakan lensa Leica untuk pertama kalinya, dan dilengkapi resolusi kamera 12MP dan 20MP di belakang. Seri Mate 10 juga menawarkan hal serupa.
Yang mulai menarik perhatian publik yang lebih luas adalah Mate 20 dengan varian Mate 20, Mate 20 Pro, Mate 20 X dan Mate 20 RS Porsche Design. Keempat varian ini memiliki ukuran dan keunggulan yang berbeda, sama seperti pendahulunya. Mate 20 Pro yang dianggap sebagai varian teratas, melengkapi teknologi kameranya dengan tiga kamera Leica di belakang dengan formasi wide, ultra-wide, dan tele. Menurut DXOMARK, Mate 20 Pro menduduki salah satu peringkat teratas untuk skornya, karena mampu menangkap gambar dan video dengan warna yang apik, exposure yang akurat dan detail, dan berkat 3x optical zoomnya, bisa mengambil gambar zoom dengan baik.
Smartphone dengan skor DXOMARK tertinggi
Sebentar lagi, Huawei Indonesia akan memboyong seri terbaru dari Mate, yaitu Mate 30 Series. Sama seperti pendahulunya, Mate 30 Pro yang akan dibawa ke Indonesia merupakan varian dengan segmen paling atas. Mengusung sub tagline “Rethink Photography and Videography”, Mate 30 Series dilengkapi dengan Supersensing Cine Camera untuk menghasilkan gambar dan video yang mengesankan. Di bagian belakang, Mate 30 Pro mengusung quad camera system dengan 40MP Cine Camera, 40MP SuperSensing Camera, 8MP Telephoto Camera, dan satu 3D Depth Sensing Camera.
Keempat kamera ini memiliki tugas masing-masing. 40MP Cine Camera memungkinkan pengguna untuk menghasilkan video layaknya di film dengan fitur Ultra Low-light, Ultra-slow Motion, dan Ultra Wide Angle Time-lapse video. 40MP SuperSensing Camera memberikan detail dan kejernihan yang kaya di tiap foto, baik dalam kondisi gelap ataupun terang. 8MP Telephoto Camera memberikan fitur 3x Optical Zoom, 5x Hybrid Zoom, dan 30x Digital Zoom untuk menangkap gambar yang lebih jelas. Sedangkan 3D Depth Sensing Camera memberikan efek Bokeh yang profesional untuk foto dan video portrait.
Mengutip dari DXOMARK sebagai penentu benchmark kamera smartphone, Huawei Mate 30 Pro meraih skor 121, tertinggi sampai saat ini. Fitur kamera belakang dengan empat modul, termasuk time-of-flight sensor untuk bokeh mode yang lebih baik merupakan satu hal yang disorot. Begitu pula dengan fitur ultra-wide camera ukuran 18mm, yang merupakan terluas dibandingkan dengan smartphone lain di kelasnya.
“Kehadiran Mate 30 Series dengan segala keunggulan teknologi kamera yang sudah diakui oleh berbagai pihak tentunya akan semakin meramaikan pasar smartphone Indonesia,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director, Huawei Consumer Business Group Indonesia. “Kami sendiri tidak sabar memberikan kesempatan kepada konsumen di Indonesia untuk merasakan kembali kecanggihan produk smartphone flagship kami melalui Mate 30 Series.”