Hal ini tentu merupakan potensi besar bagi Semarang dan Banyumas serta Jawa Tengah pada umumnya untuk terus memperkuat sektor ekonomi kreatif, sehingga dapat memulihkan ekonomi dan membuka kembali lapangan kerja.
Baca juga:
HARRIS Vertu Harmoni Hadirkan Spooktacular October Saat Halloween
“Saya yakin perekonomian di Semarang dan Banyumas akan bangkit dan membuktikan ketangguhan serta ketahanan bangsa. Pandemi memang tantangan, tapi kita diberi kemampuan oleh Tuhan mencari solusi dengan berbagai kreasi yang bisa buat kita bangkit dan buka peluang kerja dan menjadi saluran berkah bagi masyarakat luas,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut Menparekraf menjelaskan, dalam mengembangkan usaha setidaknya ada tiga hal yang harus dapat dijalankan oleh para pelaku ekraf. Pertama adalah marketing dengan persiapan yang baik. Selain itu investasi dan juga jejaring.
Baca juga:
Malaysia Gencar Promosikan Daya Tarik Mice Di Semarang
“It’s about marketing. Dan juga investasi, kita harus dapat berpikir dalam lima tahun ke depan apa yang harus kita investasi. Begitu juga networking, dan dari program inilah (AKI 2021) kami berharap para pelaku ekraf dapat mendapatkan berbagai pemahaman tersebut,” kata Sandiaga.
“Kami juga memiliki program Bangga Buatan Indonesia, dan harapannya para pelaku ekraf ini dapat menjadi bagian dari gerakan nasional ini. Melalui digitalisasi yang kami targetkan 30 juta pelaku UMKM akan onboarding ke digital yang akan dapat meningkatkan penjualan produk mereka,” ujar Sandiaga.