BIN Cigar Produk Fenomenal Jember Untuk Dunia

0
1342
BIN Cigar

Medha.id. Semerbak aroma tembakau langsung membuncah dari dalam ruangan pabrik Boss Image Nusantara atau yang lebih dikenal dengan BIN Cigar, Jember. Briket dari beberapa tungku yang ada di setiap sudut mampu memberikan suhu yang hangat. Suhu yang sangat dibutuhkan bagi tiap lembar tembakau yang akan digunakan untuk wrapping Cigar.

“Yang kita lihat saat ini adalah proses membuka fermentasi. Nanti ada fermentasi lagi sekitar 2 minggu sampai 1 bulan. Baru setelah itu ke arah ukur. Abis ukur ke arah sortasi, untuk memisahkan yang cacat, warna dasar, kualiti dan detail warna,” terang Febri Ananta Kahar, CEO BIN Cigar, saat 25 media dari Himpunan Anak Media (HAM) bertandang ke pabriknya (23/11/2022).

Baca juga:

Hotel Borobudur Jakarta Hadirkan The Greatest Borobudur Show

Dulu, lanjut Febri, pabrik ini, pusat pengembangan tembakau rakyat atau Besuki Na-Oogst (BNO) dimana tembakau ini tingkat wrappernya hanya 10 persen. Semua proses pengerjaan secara manual alias tenaga manusia dan tidak bisa digantikan dengan mesin.

Yang menarik, adalah semua pekerja yang ada di BIN Cigar mayoritas  perempuan dan telah berjalan turun temurun. Menurut Febri, ternyata perempuan memiliki keuletan tersendiri dibandingkan dengan kaum lelaki.

Baca juga:

Himpunan Anak Media Rayakan HUT ke 15 di Jember Sekaligus Jelajahi Potensi Wisata

“Perempuan itu konsisten, tingkat ketelitiannya tinggi. Beda dengan laki-laki, disuruh kerja begini dua jam pasti udah nggak kelar. Mereka (perempuan) ini mampu bertahan duduk, konsisten dan teliti selama dua jam. Masuk jam 7 istirahat jam 9, masuk lagi jam 10 istirahat jam 12, begitu seterusnya,” terang Febri.

Ia kembali menjelaskan, dari sini dapat dilihat kehebatan seorang perempuan. Selain itu, perempuan mampu menjaga ketenangan dan yang paling terpenting adalah bahwa perempuan itu tidak buta warna.

Baca juga:

Tak Ingin Larut Dalam Masalah Infrastruktur Pariwisata, Bupati Jember Siapkan Strategi Khusus

“Sekitar 1.500 orang yang bekerja hari ini, merupakan regenerasi dari orang tua sebelumnya. Mereka mampu bekerja berdasarkan target, fokus, dan hafal apa yang harus dikerjakan. Sehingga kami pun harus mengerti apa yang mereka mau,” lanjutnya.

Usai dari pabrik wraping, rombongan media pun diajak menyambangi outlet BIN Cigar yang lokasinya tidak terlalu jauh. Kembali, kita pun menemukan fakta para pekerja di otlet ini pun mayoritas perempuan. Mereka ada yang bekerja melapis tembakau, dan mengemas Cigar berdasarkan kategorinya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here