Medha.id. Lebih dari 15 yacht sudah mulai merapat ke Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) untuk mengikuti ajang Wonderful Sail To Indonesia 2019.
Tercatat hingga Selasa (29/10) siang, sudah lebih dari 15 yachts yang merapat ke Pulau Benan sebagai venue acara. Menurut rencana para peserta Wonderful Sail To Indonesia 2019 yang berasal dari sekitar 20 negara, akan berada di pulau ini hingga 31 Oktober 2019.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Lingga, Raja Fahrurrazi, pelaksanaan event ini membawa berkah tersendiri bagi Kabupaten Lingga.
“Untuk kesekian kalinnya, Wonderful Sail to Indonesia singgah di Kabupaten Lingga. Bagi kami hal ini jelas sangat menguntungkan. Karena, wilayah Lingga yang didatangi berbeda-beda. Tahun lalu peserta datang ke Pulau Batu Berlubang. Dan sekarang ke Pulau Benan,” tuturnya.
Baca juga: Kemenparekraf Bangun Homepod Perkuat Amenitas Danau Toba
Raja Fahrurrazi mengatakan, karakter Pulau Benan dan Pulau Batu Berlubang berbeda. Dijelaskannya, Batu Berlubang istimewa karena berstatus sebagai pulau ekuator.
“Batu Berlubang adalah pulau yang dilewati garis khatulistiwa. Sedangkan Pulau Benan lebih siap secara infrastruktur dan memiliki banyak spot foto. Jadi peserta Wonderful Sail To Indonesia 2019 yang datang ke sini bisa mengeksplorasi Pulau Benan,” paparnya.
Ditambahkannya, Lingga memiliki deretan pulau lain yang selalu siap untuk dieksplorasi. Raja juga mengaku siap jika tahun depan Wonderful Sail To Indonesia memilih pulau lain di Lingga.
“Kita tidak masalah jika Wonderful Sail To Indonesia tahun depan mengunjungi tempat lain. Karena Lingga punya 604 pulau yang selalu siap menyambut wisatawan. Kita juga punya budaya dan tradisi yang bisa disajikan sebagai atraksi. Lingga selalu siap menyambut wisatawan dan peserta Wonderful Sail To Indonesia,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar menilai pelaksanaan Wonderful Sail to Indonesia di Kabupaten Lingga bakal semarak. Apalagi Lingga dan Kepulauan Riau adalah wilayah crossborder yang diharapkan bisa menarik banyak wisatawan.
“Tahun ini pelaksanaannya bakal ramai. Karena, peserta dari 20 negara akan ambil bagian. Selain itu yacht-yacht peserta mancanegara juga sudah merapat ke Pulau Benan. Jadi bisa dipastikan event ini akan menarik,” tutur Boeralimar.
Sebanyak 20 negara yang akan ambil bagian antara lain Malaysia, Thailand, Filipina, Brazil, Chile, Canada, Australia, dan Selandia Baru. Ditambah lagi 12 negara asal Eropa yaitu Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, Belgia, dan Spanyol. Ada juga Swedia, Norwegia, Luksemburg, Denmark, Finlandia, hingga Italia.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan, Lingga merupakan destinasi yang unik dengan beragam potensi dan kekayaannya.
“Beragam budaya yang ditampilkan dalam Sail to Indonesia menjadi pengalaman tersendiri bagi para peserta. Bukan hanya itu, kekayaan budaya tersebut juga bisa menjadi hiburan luar biasa bagi para wisatawan lainnya. Budaya ini memang disukai para wisman, terutama mereka yang datang dari Eropa. Lebih menarik lagi, event ini juga mengajak peserta menikmati destinasi alam di Lingga,” kata Dessy.
Peserta Wonderful Sail to Indonesia 2019 juga diajak mengeksplorasi keindahan alam di Lingga. Spot yang dapat dituju adalah wisata alam Batu Gajah dan Bukit Jepang. Selain keindahan alam dan udara segarnya, Bukit Jepang juga menyimpan nilai sejarah tinggi. Sebab, kawasan ini memiliki goa dengan beberapa ruangan khas. Ruangan ini pernah dipakai untuk menyimpan amunisi hingga tempat interogasi.
“Dengan beragam keunikan yang ditawarkan, Sail to Indonesia 2019 akan menarik kunjungan banyak wisman. Semua kontennya menarik, termasuk trekking di destinasi alam Batu Gajah dan Bukit Jepang itu. Kami optimistis, Sail to Indonesia 2019 akan memberikan pengaruh positif bagi pariwisata Lingga dan Kepri secara umum,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.
Lingga selama ini menjadi destinasi favorit wisatawan asal Singapura, Malaysia, Thailand, Inggris, Australia, Jerman, Prancis, juga Brazil. Secara keseluruhan, pergerakan wisman di Kepri sangat kompetitif sepanjang 2019. Arus wismannya sekitar 1,62 juta orang di rentang Januari-Juli 2019. Jumlah tersebut naik 13,85% dari periode sama pada tahun sebelumnya. Pada Januari-Juli 2017, arus wismannya 1,42 Juta orang.