Medha.id. Pada saat ini pestisida sintetis banyak digunakan oleh para petani untuk membasmi hama pengganggu tanaman, karena penggunaannya yang efisien, para petani menggunakan pestisida sintetis untuk meningkatkan produksi pada lahan pertanian. Padahal jika kita melihat dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dari pestisida sintetis ini sangat berbahaya bagi lingkungan, para petani, maupun organisme lain.
Baca juga:
Tim HR Horison Hotels Group Hadir di HR Conference 2022 Di Jakarta
Sulitnya penggunaan pestisida sintetis
Pestisida merupakan kumpulan zat atau campuran yang digunakan untuk mencegah serangan hama. Hal ini sesuai dengan pernyataan Puspitarani (2016), yang mana pestisida merupakan suatu zat atau campuran yang digunakan sebagai pengendali, pencegah, atau penangkal serangan hama.
Penggunaan pestisida terkadang dapat memberi dampak positif, kadang juga menimbulkan dampak negatif. Kok bisa? Hal ini dikarenakan pestisida itu sendiri yang memiliki kandungan senyawa kimia yang berbahaya terhadap keberadaan hama, namun juga berdampak terhadap ekosistem sekitar.
Baca juga:
Tourism Malaysia Gelar Famtrip Ke Pahang Dan Perak
Mengapa bisa begitu? Hal itu bisa terjadi karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Terkadang para petani berpikir bahwa jika dosis pestisida yang diberikan ditingkatkan, maka serangan hama semakin lama akan semakin menurun.
Akan tetapi, kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang mereka bayangkan, namun malah sebaliknya. Dimana penggunaan pestisida dengan dosis yang berlebihan akan mengakibatkan beberapa dampak negatif, seperti polusi lingkungan, meningkatkan biaya pengendalian, meningkatkan kematian organisme non target, serta menjadikan hama menjadi resistan (Yuantari, et al., 2015).