Pemerintah Kota Surakarta mendorong UMKM Solo untuk turut serta dalam ekosistem ekonomi digital. Bahkan tahun 2021 lalu Kota Kota Surakarta memecahkan Rekor Muri sebagai daerah dengan pedagang pasar tradisional yang melakukan transaksi digital terbanyak di Indonesia. Tercatat ada 1.046 pedagang di Pasar Klewer dan Pasar Kadipolo yang menggunakan program transaksi jual-beli dengan sistem elektronik.
Transaksi digital juga menambah omset pedagang, memberikan berbagai kemudahan baik dalam proses transaksi, mendapatkan supplier bahkan hingga transaksi yang lebih mudah. Lebih lanjut Gibran mengatakan berkat digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Kota Solo mengalami pertumbuhan positif pada 2021 di angka 4,01 persen. Kondisi tersebut meningkat setelah mengalami defisit di tahun sebelumnya sebesar -1,74 persen.
Baca juga:
Rekomendasi Villa Terbaik di Ubud dengan Private Pool dan Outdoor Jacuzzi
“Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan start-up sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap start-up Dagangan kedepan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital. Semoga kegiatan HUB.ID Alumni Talks dapat memberikan informasi bermanfaat khususnya dalam mendorong transformasi digital dalam perdagangan dan UMKM,” kata Gibran.
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, Nina Mora mengatakan ekonomi digital Indonesia punya prospek yang besar di masa mendatang. Di tahun 2022 saja, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp528 triliun atau tumbuh 5,2 persen dari tahun sebelumnya.
Baca juga:
Dipha Barus Meriahkan Acara Sea Side Sound di Cattamaran Beach Club
“Dengan itu diharapkan sumbangsih e-commerce menyumbang sekitar 33,37 % dari ekonomi digital Indonesia,” kata Nina.
Lebih lanjut dia mengatakan e-commerce salah satunya menjadi sarana efektif untuk promosi. Menurut data digital report 68 dari total populasi Indonesia sudah menggunakan media sosial, sehingga promosi di media sosial bisa memudahkan. Tetapi tentunya tetap ada kendala dalam perdagangan digital, meski memiliki potenai yang tinggi mendukung perkembangan ekonomi namun masih ada pekerjaan lainnya dalam penerapannya. Selain itu perdagangan digital belum punya pengaturan khusus, akibat dari sosial e-commerce potensi money laundry, penjualan barang yang tidak sesuai standart, dan beredarnya barang palsu.
CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe mengungkapkan teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Salah satunya seperti yang Dagangan lakukan dengan memberikan akses bahan pokok yang wajar. Lebih lanjut dia menyebutkan dalam 2 tahun Dagangan telah menjangkau 10.000 desa khususnya di Pulau Jawa, dengan 30.000 pengguna dari mulai perorangan, pemilik toko, dan UMKM. Dagangan memfasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100 ribu transaksi.
Baca juga:
Meotel Jember by Dafam Tawarkan Menu All You Can Eat Saat Berbuka Puasa
Saat ini Dagangan menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di pulau Jawa yang dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah di tingkat pedesaan. Dengan melihat pencapaian yang diperoleh Dagangan, Kominfo menyambut baik alumni program HUB.ID 2021 yang telah berhasil dalam mempercepat pertumbuhan startup mereka.
Kegiatan HUB.ID Alumni Talks diselenggarakan oleh Direktorat Ekonomi Digital di bawah struktur Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Luat Sihombing, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming, dan juga Co-Founder dan CEO Dagangan, Ryan Manafe, serta Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, Nina Mora.