Medha.id. Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk cepat beralih menggunakan pembayaran non tunai. Transformasi pembayaran tunai menjadi non tunai yang mulai jadi kebiasaan sehari-hari ini memunculkan penyedia jasa layanan pembayaran non tunai.
Baca juga:
Cakap Literasi Digital Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Hidup
Bank Indonesia (BI) bersama industri perbankan, khususnya Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), juga terus mendorong perluasan pembayaran non tunai dengan menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dengan target 12 juta merchant di 2021. Komitmen tersebut juga dilakukan melalui sejumlah langkah peningkatan/perluasan jaringan dan fasilitasi penggunaan QRIS melalui merchant serta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan QRIS dan manfaatnya bagi masyarakat.
Baca juga:
Literasi Digital Tingkatkan Toleransi Keberagaman di Media Sosial
Dalam webinar literasi digital wilayah Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Josephine Brightnessa, Marketing Manager Digital Apps Transportation mengatakan bahwa pembayaran non tunai makin digemari karena dinilai lebih aman, efektif, hemat karena banyak promo dan diskon.
“Sekarang orang lebih panik HP ketinggal daripada ketinggalan dompet, karena sekarang kita bisa bertransaksi hanya dengan scan barcode. Masyarakat juga lebih merasa aman dengan non tunai karena tidak ada pertukaran uang fisik yang dikhawatirkan bisa menularkan sejumlah penyakit,” kata Josephine.