Super Indo Luncurkan Indikator Kandungan Gula Pada Produk Minuman

0
211

Selanjutnya, Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo mengatakan “Sistem navigasi kandungan gula atau “Indikator Gula” yang dipasang di semua gerai kami, dimulai dengan minuman dan saat ini ada 5 kategori: Jus, Minuman Siap Saji, Minuman Ringan, Tonik, dan Air minum dalam kemasan. Pada tahap selanjutnya kami akan memasukkan juga produk-produk Dairy sesuai rekomendasi BPOM, dan dalam waktu dekat kami targetkan adanya sistem navigasi nutrisi pada produk makanan. Dengan adanya navigasi kadar gula di rak, pelanggan kami akan tertarik untuk memeriksa kadar gula pada label nutrition fact di setiap produk, sehingga membantu mereka dalam mengambil keputusan.”

Baca juga:

Horison Inn Antawirya Semarang Siap Sambut Para Wisatawan

Dalam kesempatan yang sama, Dr. Rimbawan, Pakar Nutrisi dari IPB University mengatakan, “Jika konsumen akan mengonsumsi minuman dalam kemasan, mereka harus lebih cermat dalam memilih alternatif minuman yang lebih sehat. Salah satu caranya adalah dengan menjadi konsumen yang cerdas dengan membaca informasi nilai gizi pada label kemasan pangan. Saya sangat mendukung dan mengapresiasi langkah yang diinisiasi oleh Super Indo untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan pengelompokan kandungan gula dalam setiap produk minuman dalam kemasan yang dipasang  di rak dan label harga”.

Panduan kandungan gula pada minuman kemasan dibuat untuk mengetahui kadar gula yang terkandung per 100ml Indikator warna pada label harga mengacu pada kandungan gula yang tertera pada label di setiap produk. Adapun indikator yang telah ditetapkan untuk setiap kandungan gula per 100 ml dikategorikan menjadi 4 warna meliputi: 1) Warna kuning (kandungan gula ≤ 0,5 gr), 2) Warna Jingga Muda (kandungan gula 0,5 – 6 gr), 3) Warna Jingga (kandungan gula 6 – 12 gr), dan 4) Warna Jingga Tua (kandungan gula > 12 gr), sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin gelap warnanya maka semakin tinggi kandungan gulanya. Parameter indikator tersebut dirumuskan berdasarkan rekomendasi asupan gula harian menurut WHO dan Kemenkes, serta regulasi BPOM No. 1 Tahun 2022 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan (khususnya poin klaim kandungan gula), juga regulasi BPOM No. 26 Tahun 2021 terkait Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan (khususnya persyaratan zat gizi gula Pilihan Lebih Sehat untuk minuman).

Baca juga:

Horison Hotels Group Gelar Food Beverage & Marketing Communication Conference

“Pelanggan akan sangat mudah menemukan indikator gula ini di dalam gerai kami, karena informasi tersebut tertera pada label harga disetiap produk minuman. Untuk menjaga konsistensi, indikator gula juga dipasang dalam aplikasi belanja online kami yaitu Super Ninja. Kami meyakini, persoalan konsumsi gula merupakan persoalan serius dan multidimensi, sehingga diperlukan kepedulian dan edukasi secara terus menerus. Dalam momen yang baik ini, kami mengajak semua pihak, untuk berkolaborasi guna menciptakan  ekosistem yang lebih baik bagi Indonesia dan menginspirasi retailer lain untuk melakukan hal serupa.” Tutup Yuvlinda.” Tutup Yuvlinda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here