Medha.id. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan Tiktok X Wonderful Indonesia untuk menarik minat kaum milenial mempromosikan wisata dengan cara yang unik dan kreatif.
Kemenpar menggandeng prrusahaan aplikasi jaringan sosial dan aplikasi video musik TikTok untuk mengembangkan TikTok X Wonderful Indonesia sebagai bentuk promosi wisata era Tourism 4.0.
Peluncuran “TikTok X Wonderful Indonesia” digelar di Ballroom Hotel Pullman, Thamrin, Jakarta, Jumat (26/4).
Pada kesempatan itu, TikTok Indonesia diwakili oleh Kepala Kebijakan Publik TikTok Indonesia, Donny Eryastha. Sedangkan Kementerian Pariwisata diwakili oleh Priyantono Rudito, Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Manajemen Strategis.
Dijelaskan Priyantono Rudito, kerja sama ini adalah langkah nyata Kemenpar untuk menguasai pasar milenial.
“Ini adalah salah satu langkah strategis kemenpar untuk menguasai pasar milenial, Hal ini dikarenakan 50 persen wisman yang datang ke Indonesia adalah milenial,” papar Priyantono.
Ditambahkannya, pariwisata Indonesia semakin berkembang di tengah kemajuan teknologi informasi. Hal ini bisa memberikan inspirasi kepada generasi milenial untuk mengambil bagian dalam membantu mempromosikan pariwisata melalu media sosial.
“Media sosial itu sudah seperti kebutuhan millenial karena karakteristik mereka yang selalu ingin diakui (Esteem Needs). Dan milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia, Who Wins the Future, Wins The Game,” ujarnya.
Priyantono menambahkan, kerja sama ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0.
“Saat ini semua serba digital. Hingga, muncul istilah Tourism 4.0, ini adalah pariwisata untuk milenial yang memang seluruh aspek hidupnya sudah tergantung pada digital. Intinya, milenial menuntut adanya pengalaman digital dari setiap titik di dalam pengalaman konsumen mereka,” katanya..
Menteri Pariwisata Arief Yahya, membenarkan jika milenial sangat seksi untuk digandeng.
“Generasi milenial semakin tumbuh positif setiap tahun. Hal ini tidak terlepas dari pesatnya dunia digital. Karakter milenial adalah esteem needs. Mereka butuh media untuk mengaktualisasi diri. Dan di tahun-tahun mendatang kaum milenial akan menguasai pariwisata. Pangsa ini yang coba kita rebut,” katanya.