Restoran Angke Pertahankan Menu Andalan Hingga Generasi Ketiga

0
2094
Foto: Restoran Angke

Medha.id. Sebagai Restoran Chinese keluarga, sejarah panjang Restoran Angke bermula dari 1965, dikawasan Kali Jodo. Berawal dari tradisi masyarakat Tionghoa yang gemar berkumpul sambil menikmati sajian hidangan lezat, dan restoran ini awalnya hanya berkapasitas sekitar tiga meja. Dan untuk menu yang ditawarkan oleh Restoran Angke ini pun terbilang sederhana, minuman beer dan juga ayam garam, yang pada akhirnya menjadi menu yang dipertahankan dari awal hingga generasi ketiga saat ini.

Cerita Restoran Angke kemudian berlanjut ketika memutuskan untuk berpindah lokasi ke daerah Tubagus Angke, yang kemudian menjadi cikal bakal penamaan Restoran Angke itu sendiri hingga saat ini. Tercatat setidaknya Restorant ini sudah berpindah lokasi empat kali, hingga akhirnya Restoran Angke berlokasi tetap di daerah Ketapang dan kemudian menambah cabang di daerah Kelapa Gading.

Yang menarik dari Restoran ini adalah bagaimana Restoran ini tetap mempertahankan menu – menu andalannya dari awal berdiri hingga sekarang.

“Menu dan ciri khas Restoran Angke dipertahankan sejak awal. Dan kita sangat menjaga konsistensi dari setiap rasa, dari setiap menu yang kita buat. Dan menu ayam garam yang menjadi ciri khas dari Restoran Angke selalu terjual habis”, ujar Fanny Oviani, Marketing Communicatin Executive Restoran Angke.

Baca juga: BNI Syariah Dukung Program Indonesia Bisa Baca Quran

Sebagai Restoran keluarga, selain menu ayam garam, Restoran Angke setidaknya memiliki 185 menu yang siap anda nikmati. Dan setidaknya, kami berkesempatan untuk mencicipi beberapa menu, seperti Sapo Tahu Seafood, Bakmi Goreng Ulang Tahun, Ayam Garam Goreng, Cingkong Kepiting dan Kuluyuk Ayam.

Sekilas mengenai Menu Ayam Garam, menu yang sangat populer di Restoran ini. Ditarik dari sejarahnya, Restoran Angke termasuk Restoran khas Hakka, sebuah daerah di China. Dan menu ayam garam ini berasal dari daerah tersebut. Proses pembuatannya pun hanya mengandalkan dua bahan utama, yaitu ayam dan garam. Dan dilihat dari sejarahnya, pada mulanya orang Hakka itu berasal dari Dinasti Hang dan berlokasi di dekat laut. Dengan lokasi tersebut, jadi bahan utama yang mereka miliki tentu saja adalahu garam itu sendiri. Dan agar bahan baku makanan lainnya menjadi awet, maka orang Hakka pada massanya, mengawetkan beberapa bahan makanan, termasuk di dalamnya ayam dengan melumuri garam, dan sejak saat itu menu ayam garam diwariskan turun temurun hingga saat ini.

Besarnya respond masyarakat terhadap Restoran ini, membuat management mengembangkan beragam fasilitas yang ada didalam Restoran. Tercatat Restorant ini memiliki beragam ruangan yang bersifat privat.

Restoran ini memiliki beberapa ruangan, seperti Mezzanine 2 dengan kapasitas hingga 80 pax, Mezzanine 3A untuk 60 pax, Mezzanine 3B untuk 30 pax. Selain itu juga ada VIP 1, VIP 2, VIP 3, masing – masing kapasitas 20 pax. VIP 4 kapasitas hingga 12 orang, dan VIP 5 dengan kapasitas 40 orang. Selain itu Restoran ini juga memiliki Hall 3 dengan kapasitas 110 orang, Hall 1 dan Hall 2 sekitar 200 orang, dan juga Ballroom dengan kapasitas 800 pax

“Angke sudah cukup lama memanjakan pelanggannya dari generasi ke generasi. Hal itu dikarenakan management tetap menjaga dari segi kualitas makanan, citarasa makanan itu sendiri. Dan faktor itulah yang membuat Restoran ini tetap menjadi pilihan bagi beberapa keluarga, bahkan ada pelanggan dari sejak awal berdiri, dari orang tua, anak hingga cucu. Selain menjaga kualitas, Angke pun fokus pada pelayanan, berusaha membuat konsumen berasa dirumah sendiri, kedekatan dengan staff staffnya yang terus kami jaga”, ujar Jonathan Tribrata , Marketing Manager.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here