Sandiaga melanjutkan, karena desa ini juga termasuk desa wisata sehat, salah satu yang bisa di dorong adalah medical tourism atau pariwisata berbasis kesehatan.
Pada 2017, Desa Wisata Bilebante mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai Desa Wisata terbaik dalam ajang Desa Wisata Award 2017. Desa Bilebante terpilih karena dinilai mampu menjalankan roda perekonomian melalui Desa Wisata. Selain itu, Desa Wisata Bilebante juga telah berhasil mengembangkan usaha pengolahan rumput laut di sawah.
Baca juga:
OPPO Reno5 Resmi Rilis, Berikut 5 Keunggulan Oppo Reno5
“Berbagai potensi yang ada di Desa Wisata Bilebante ini akan kita kembangkan. Kita wujudkan ini sebagai destinasi desa wisata yang bisa mendatangkan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara untuk kemaslahatan rakyat,” ujar Sandiaga.
Di samping itu protokol kesehatan juga perlu diterapkan lebih ketat lagi. Karena saat ini tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan menurun drastis. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat agar jangan lengah terhadap protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer.
Baca juga:
Menparekraf Pastikan Prokes dan Progress Pembangunan di Mandalika
“Protokol kesehatan ini sangat penting, karena akan membuat wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman,” kata Sandiaga
Sandiaga berharap perhelatan MotoGp yang diperjuangkan akan menjadi pemicu kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya untuk masyarakat yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan seluruh masyarakat Indonesia. Turut hadir mendampingi Menparekraf di antaranya Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Sungkari, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, dan Bupati Lombok Tengah Suhaili Fadhil Thohir.