Rammang-Rammang merupakan bagian dari Geopark Maros-Pangkep dan telah menjadi salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Maros. Menggunakan perahu, wisatawan dapat menyusuri Sungai Putai sekaligus menikmati keindahan alam yang disuguhkan sebelum tiba di Kampung Berua.
Baca juga:
Gak Kalah Nikmat, Berikut Kuliner Langka Bulan Ramadhan
Desa wisata ini juga dikenal dengan atraksi budaya, yakni tari tradisional Paduppa yang biasanya dihadirkan untuk menyambut tamu. Wisatawan juga dapat menikmati produk ekonomi kreatif seperti suvenir khas yang berupa hasil kerajinan anyaman dari daun nipah, fashion payet yang juga menjadi salah mata pencaharian warga Kabupaten Maros, dan juga kuliner seperti abon telur, ikan bandeng tanpa tulang, dan ikan kambu. Serta adanya fasilitas homestay dan rumah makan di rammang-rammang cafe ecolodge and coffee.
Di tahun 2019 jumlah pengunjung Rammang-Rammang mencapai lebih dari 50 ribu wisatawan dan memberikan dampak cukup besar bagi perekonomian masyarakat yang menawarkan jasa sewa perahu, tour guide, makanan, dan lainnya.
Baca juga:
Tiga Wisata Kuliner Ramadhan Terpopuler dan #DiIndonesiaAja
“Sinyal kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif semakin saya rasakan di kampung Karst Ramang-Ramang di Maros ini. Saya cek langsung tadi aspek digitalnya perlu diperkuat, juga jaringan telekomunikasi dan ini yang akan coba kita dorong,” kata Sandiaga.