Optimisme itu terlihat dari antusiasme peserta yang ikut di MesaStila 100. Tercatat lebih dari 400 peserta mengikuti 5 nomor lomba. Selain 12 kilometer, MesaStila 100 juga menghadirkan kategori lomba untuk 25k, 50k, 75k, dan 100k.
“Setelah tahun lalu (MesaStila 100) absen, tahun ini merupakan tahun yang sudah ditunggu-tunggu. Dan slot peserta semuanya sold out hanya dalam waktu 2 minggu merupakan rekor dari masa-masa penyelenggaraan MesaStila 100 sebelumnya,” kata Sandiaga.
Baca juga:
Harper MT Haryono Hadirkan Penawaran I Am Vaccinated
Ia pun berharap kegiatan ini dapat memberi inspirasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah untuk dapat bangkit dengan mengedepankan protokol kesehatan. Sehingga pariwisata bangkit, ekonomi bangkit dan membuka lapangan kerja.
Kemenparekraf dikatakannya akan terus mendukung seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat bangkit dengan berbagai program dan dukungan. Dalam waktu dekat, Kemenparekraf juga akan mendukung penyelenggaraan Jakarta Marathon dan Borobudur Marathon.
“Kita akan terus tingkatkan seiring dengan pariwisata era baru, yakni salah satunya pariwisata berbasis olahraga untuk dapat bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” kata Sandiaga.
Baca juga:
Penampakan Desa Wisata Tetebatu Sebelum Kunjungan Assesor UNWTO
Salah seorang peserta MesaStila 100, Gido, merasa bahagia dapat kembali berpartisipasi di event seperti ini. Ia tidak merasa khawatir meski kegiatan dilakukan di tengah pandemi karena penerapan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih acara juga berlangsung di alam terbuka.
“Saya datang dari Bandung dengan mengendarai mobil, jadi sangat menyenangkan bisa ikut di MesaStila 100,” kata pria asal Belanda yang telah menetap di Bandung selama 11 tahun ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati.