Menparekraf Dukung Pengembangan Desa Wisata Huta Tinggi Samosir

0
1201

Rumah adat khas Batak biasa disebut dengan rumah bolon. Terbuat dari kayu dengan corak ukiran di dinding bagian depan. Kusen pintu dibuat rendah, karena dalam budaya Batak, desain pintu ini menunjukkan rasa hormat kepada pemilik rumah, sebelum tamu masuk ke dalam. Jumlah anak tangga yang ada di depan rumah juga menjadi tanda kedudukan atau kasta dari pemilik rumah. Apabila jumlah anak tangga ganjil, artinya pemilik rumah adalah orang terpandang di suku Batak.

Desa Wisata Huta Tinggi juga kaya akan seni dan budaya. Seperti tari Tor Tor Somba, tarian ucapan syukur menyembah kepada Tuhan biasanya dilakukan diacara-acara formal, termasuk untuk penyambutan. Ditarikan oleh wanita diiringi oleh musik tradisional gondang.

Baca juga:

Rasakan Pengalaman Menginap Seru di The Gaia Hotel Bandung

Lalu Mossak, silat tradisional dari Batak yang menggambarkan persahabatan dan kekuatan. Mossak juga diiringi alat musik tradisional gondang. Menparekraf Sandiaga pun disambut dengan ragam tari tersebut.

Selain Dali Ni Horbo yang menjadi kuliner khas, adapula Dekke Naniura, makanan berbahan dasar ikan yang diolah tanpa menggunakan api. Dekke Naniura ini lebih dikenal dengan sebutan Batak Sushi. Kemudian roti ketawa, cemilan khas Medan yang bentuknya mirip senyum karena ada belahan di bagian tengahnya. Makanan ini mirip dengan onde-onde namun bertekstur keras dan tidak berisi. Lalu ada kerupuk bawang, dan tuak atau Batak wine.

Sementara, Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf yang bersedia datang ke Kabupaten Samosir, khususnya Desa Wisata Huta Tinggi. Dan memberikan bantuan berupa dua ekor kerbau.

Baca juga:

Nuanza Hotel & Convention Hadir di Cikarang Dengan Fasilitas Bintang 5

“Semoga bantuan ini dapat diberdayakan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat dan juga semoga dengan kedatangan Pak Menparekraf, Huta Tinggi dapat kembali bergairah,” katanya.

Turut mendampingi Menparekraf, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. Dan dihadiri oleh Wakil Bupati Samosir, Drs. Martua Sitanggang; Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon; Wakil Ketua DPRD Samosir, Pantas Marroha Sinaga; Kajari Samosir, Andi Adikawira Putra, SH, MH; Korwil Grup Astra Medan, Aryo Ardianto; dan Kepala Dinas Budpar Provinsi Sumatera Utara, Zumri Sulthony, S.Sos, M.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here