Medha.id. Secara bangunan, Museum Tembakau yang terletak di Jalan Kalimantan No.1, Krajan Timur, Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, memang tidak terlalu besar.
Meski demikian, museum daun biru—penyebutan tembakau bagi masyarakat Jember ini terdiri atas dua lantai. Di lantai pertama, pengunjung yang datang akan disuguhkan visual sejarah tembakau sebagai salah satu komoditas penting masyarakat Jember.
Oleh karena banyaknya koleksi yang ingin ditampilkan di lantai pertama, menjadikan museum tembakau ini terlihat begitu padat dan menumpuk. Namun, secara literasi, pengunjung mendapatkan informasi bagaimana sejarah dan proses tembakau terjadi di Jember secara gamblang.
Baca juga:
Horison Peduli Salurkan Bantuan Bagi Korban Gempa Cianjur
Display daun tembakau yang tergantung di dinding dan atap museum tertata apik, dan mampu memancing juru foto untuk mengabadikannya. Dua jenis tembakau Besuki Na-Oogst dan tembakau Kasturi yang telah dikeringkan menjadi magnit utama.
“Tembakau Besuki Na-Oogst biasa digunakan atau dikhususkan untuk pembuatan Cigar, sementara tembakau Kasturi biasa digunakan untuk rokok,” terang Sunito, pemandu museum ketika menjamu 25 media yang tergabung Himpunan Anak Media dari Jakarta, (23/11/2022) lalu.
Masih di lantai satu, museum ini pun memboyong miniature Gudang Otok—tempat proses pengeringan tembakau. Sunito pun begitu antusias menjelaskan miniatur bangunan tersebut. Wajar saja, karena dari gudang otok ini, Belanda pada masa itu mampu mengekspor tembakau ke benua Eropa dan Amerika.
Baca juga:
BIN Cigar Produk Fenomenal Jember Untuk Dunia
Disetiap koleksi museum yang terpajang, memang tidak terpampang redaksional yang menceritakan benda disampingnya. Hanya saja, terpampang barcode yang dapat langsung di scan oleh setiap pengunjung yang datang.
Ketika selesai memindai barcode, maka para pengunjung akan mendapat literasi tentang produk. Menariknya seluruh benda koleksi yang ada di museum ini menggunakan barcode. Selain sebagai upaya untuk bermigrasi ke ranah digital, keterangan koleksi museum pun dapat disimpan langsung ke smartphone.
Di lantai dua museum yang telah terdaftar di Asosiasi Museum Indonesia ke-40 dan menyandang predikat sebagai Museum terunik ini, berisikan gallery photo dan perpustakaan tentang tembakau dan sejarahnya.