
Medha.id. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar) menyampaikan Laporan Kinerja Kementerian Pariwisata untuk bulan Mei 2025. Laporan yang disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana didampingi Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, pada Rabu (28/5/2025), memberikan gambaran mengenai capaian, tantangan, serta arah pengembangan sektor pariwisata Indonesia ke depan.
Kemenpar melaporkan bahwa pada bulan Maret 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tercatat sebesar 841,03 ribu kunjungan. Meskipun angka ini menandai penurunan sebesar 2,18% secara month-to-month dibandingkan tahun sebelumnya (859,80 ribu kunjungan), performa sektor pariwisata dari kunjungan wisatawan mancanegara masih tercatatkan positif dengan total 2,74 juta perjalanan pada kuartal I 2025, tumbuh 7,83 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Hal ini memberikan optimisme bagi sektor pariwisata secara keseluruhan.
Baca juga: Suzuki Pertahankan Momentum Positif Dengan Catat Penjualan Model Hybrid 51%
Terlebih, jumlah perjalanan wisatawan nusantara mengalami pertumbuhan signifikan, sebesar 12,61% peningkatan pada Maret 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun performa Maret 2025 tercatat sebesar 88,91 juta perjalanan. Secara kumulatif, pada kuartal I 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara tercatat 282,41 juta perjalanan, tumbuh sebesar 12,71% dibandingkan dengan kuartal I 2024.
Di sisi wisatawan nasional, data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa perjalanan wisatawan Indonesia ke luar negeri tercatat sebanyak 582 ribu perjalanan pada Maret 2025 (penurunan 15,92% dibandingkan Maret 2024) dan 2,33 juta perjalanan pada kuartal I 2025 (peningkatan sebesar 6,55% dibandingkan kuartal I 2024). Meskipun terdapat peningkatan, jumlah perjalanan wisatawan nasional yang masih lebih rendah dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan surplus devisa dari sektor pariwisata.
Kemenpar berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan wisatawan, juga dengan lebih merata, dengan memperkenalkan destinasi unggulan di luar Jawa serta mengembangkan paket wisata yang sesuai dengan preferensi pasar.
Baca juga: Aston Kemayoran City Hotel Gandeng Arunika Flower Bar Hadirkan Workshop Seru
Sebagai sektor strategis, pariwisata Indonesia mendukung empat dari delapan misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Program-program Kemenpar dirancang untuk memastikan implementasi yang selaras dengan Asta Cita tersebut, yang berfokus pada keberlanjutan, inklusivitas, dan daya saing global.
Mengenai perubahan pola anggaran pemerintah yang berdampak pada tangkat akupansi perhotelan, pada 23 April 2025, Kemenpar menggelar audiensi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk merespons penurunan okupansi hotel sebesar 3,55% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemenpar akan memfasilitasi kalangan perhotelan dengan meluncurkan inovasi produk, strategi pemasaran baru, serta mendorong percepatan belanja pemerintah untuk sektor akomodasi guna memperbaiki kondisi ini.
Baca juga: Kimaya Sudirman Yogyakarta Hadirkan Angkringan Khas Yogyakarta
Sementara itu Gerakan Wisata Bersih sebagai flagship program juga terus membukukan pencapaian positif dalam meningkatkan kebersihan di destinasi wisata. Dalam periode hingga 7 Mei 2025, Kemenpar telah melaksanakan kegiatan di 8 destinasi wisata di 5 provinsi. Program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 18,1 ton sampah dan melibatkan lebih dari 5.600 peserta. Kemenpar akan terus melaksanakan Gerakan Wisata Bersih untuk memperkuat citra Indonesia sebagai destinasi yang bersih dan ramah wisatawan.