Kemenparekraf Bangun Homepod Perkuat Amenitas Danau Toba

0
2630
Foto: Kemenparekraf

Medha.id. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membangun satu unit homepod di The Kaldera Nomadic Escape di Toba Samosir sebagai upaya untuk memperkuat amenitas di destinasi wisata Danau Toba. Dengan Kemenparekraf bangun Homepod tentu menjadi bentuk keseriusan Kemenparekraf dalam mewujudkan nomadic tourism.

Penyerahan amenitas jenis nomadic tourism dilakukan Senin (28/10) di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Penyerahan juga dilakukan secara simbolik di The Kaldera Nomadic Escape, Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, pada 14 Oktober 2019 bersamaan dengan Groundbreaking Kaldera Danau Toba Resort.

Barang Milik Negara (BMN) itu diserahkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman dan diterima oleh Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo.

Hadir dalam acara itu Asdep Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Reza Fahlevi didampingi Kasubbid Pengembangan Destinasi Area IB Andhy Marpaung dan Asdep Pengembangan Infrastuktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenparekraf.

Baca juga: The Snow Queen: Mirrorlands Tayang Perdana Awal November

Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Kemenparekraf Reza Fahlevi, penyerahan homepod ini menjadi bukti keseriusan Kemenparekraf menggarap destinasi serta mengembangkan nomadic tourism.

“Amenitas nomadic tourism berupa homepod di destinasi wisata sekitar Danau Toba menjadi bukti keseriusan kami. Pengembangan akan terus kami lakukan agar destinasi yang kita punya semakin mumpuni,” papar Reza Fahlevi.

Diterangkannya, Homepod dibangun untuk menambah pilihan akomodasi bagi wisatawan.

“Homepod yang kami bangun merupakan salah satu Pilot Project Amenitas di Kawasan Danau Toba. Pembangunan selesai pada pertengahan September 2019 dilengkapi dengan instalasi AC dan TV. Amenitas ini diharapkan akan benar-benar nyaman,” terang Reza Fahlevi.

Dijelaskannya, pengelolaan Homepod akan diserahkan kepada Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT). Reza mengatakan, Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) diharapkan bisa memanfaatkan secara maksimal dan dikelola sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Homepod tersebut dapat diangkat sebagai salah satu Icon Amenitas. Serta pelengkap dari  homestay yang telah ada di sekitar The Kaldera Danau Toba Resort dan Desa Sigapiton,” jelas Reza Fahlevi.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman, menjelaskan desain homepod yang dibangun dirancang menunjang kearifan lokal.

“Desain homepod sesuai dengan desain Sayembara Arsitektur Nusantara yang terbuat dari bambu semoga dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara dimana angka per-Agustus 2019  sebesar 163.989 wisatawan,” papar Dadang.

Ia menambahkan, keberadaan Homepod tersebut akan disinergikan dengan paket wisata dan atraksi wisata yang ada di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata Toba Samosir.

Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Kemenparekraf.

Ia juga menambahkan, dengan adanya homepod diharapkan ke depan akan semakin menambah alternatif amenitas pariwisata di lahan otorita berbarengan dengan pembangunan yang dilakukan oleh PT. Crystal Land Development yang sedang membangun glamorous camping (glamping) berbintang lima di salah satu lokasi di dalam Toba Caldera Resort.

Sebagai destinasi super prioritas, Danau Toba membutuhkan 3A yang kuat dimana atraksi, akses, dan amenitas harus bagus. Dengan hadirnya homepod, wisatawan pun memiliki pilihan amenitas dan atraksi.

“Homepod adalah bagian dari nomadic tourism. Kemampuan kreativitas kita harus lebih baik. Daya tarik itu kita ciptakan. Merawat pemberian Tuhan, mengolah destinasi menjadi penopang kreativitas wisata,” ujar Arie Prasetyo.

Menurut dia, homepod memenuhi kebutuhan amenitas secara cepat. Sebab, membangun hotel berbintang akan memakan waktu yang relatif lama.

“Untuk menyiasatinya adalah dengan membangun nomadic amenities. Selain homepod, ada glamcamp, caravan, dan lainnya,” tambah Ari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here