Lebih lanjut dikatakan Bupati, selain itu dalam membangun Kabupaten Ende juga melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, anak muda, hingga ibu rumah tangga.
Baca juga:
Mengenal Desa Wisata Cibuntu Dengan Homestay Terbaik ke 5 se-ASEAN
“Semua diberi peran sesuai bidangnya sama-sama merasa memiliki Kabupaten Ende dengan demikian toleransi akan terus terbangun,” ujar Djafar.
Selain itu, Djafar juga mengatakan untuk membangun toleransi yang dibutuhkan di era digital ini, jargon Kabupaten Ende Kota Pancasila terus didengungkan sehingga menggerakkan hati masyarakat Ende untuk tetap berlaku Pancasilais.
Baca juga:
Kemenparekraf Berikan Pendampingan Bagi Pelaku Ekraf Cirebon
“Dengan sikap itu kami bisa meminimalisir intoleransi dan membuat para investor betah dengan keberagaman di Ende. Jadi tidak usah ragu karena Ende adalah Kota Pancasila,” jelasnya.