Perlunya Wawasan Kebangsaan Dalam Diplomasi Yang Membumi

0
1148

Panelis kedua, Bagas menyampaikan bahwa salah satu kelebihan Indonesia dalam berhubungan dengan dunia luar adalah UUD nya. Alinea pertama dan keempat konsitusi Indonesia menegaskan prinsip dasar kebijakan luar negerinya. Berikutnya adalah keberagaman yang dimiliki Indonesia. Tidak ada negara satupun di dunia yang menyamainya, yaitu memiliki 714 suku bangsa dan 1.001 bahasa. Falsafah bangsa ini yang menyebabkan saat ini diplomasi membumi untuk kepentingan rakyat.

Baca juga:

Aimee Mihardja Hadirkan Gerakan Small Hands, Big Dream Bagi Penderita Kanker

Sebagai misal diplomasi kopi. Diplomasi ini menyangkut keberpihakan kepada para petani, down to earth dan “netes”.  Dinamakan down to earth mengingat hasilnya langsung dinikmati petani. “Netes” bisa melahirkan atau membuahkan sesuatu yang baru. Diplomasi kopi yang diinisiasi Kemlu adalah untuk membantu dan mengedukasi para petani dalam mempromosikan kopi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2018, 96,6% lahan kopi di Indonesia dikuasai oleh perkebunan rakyat yaitu petani mikro dan kecil, 2,02% perkebunan swasta dan 1,86% oleh perkebunan besar milik negara.

Baca juga:

Rakernas PHRI : Menjaga Asa Pulihkan Pariwisata Indonesia

Panelis terakhir, Abdurrahman M. Fachir menyampaikan bahwa Dubes sebagai negosiator harus dapat berhubungan dengan siapapun di negara akreditasi dengan pihak-pihak yang mempunyai kewenangan masing-masing. Pihak tersebut antara lain adalah pemerintah, pebisnis, perguruan tinggi, dan LSM.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here