Medha.id. Masih dalam rangkaian HAM Overland de Java, awak media yang telah beristirahat di Dafam Wonosobo pun kembali melanjutkan perjalanan yang sangat menyenangkan. Tepat pada pukul 03.15, awak media melanjutkan perjalanan ke Destinasi Wisata Posong, Desa Tlahab, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca juga:
HAM Overland de Java Bentuk Nyata Peduli Pariwisata
Di Destinasi Wisata Posong, rekan media pun disuguhkan pemandangan yang sangat menarik, pemandangan yang sangat spesifik, yaitu pemandangan 8 puncak gunung. Dan sangat beruntung bagi kami karna bertemu dengan Pak Zunianto, pengelola Destinasi Wisata Posong.
Pria berusia 41 tahun ini merupakan perintis destinasi Wisata Posong. Sempat dikatakan gila oleh keluarga atau bahkan sesama rekannya, mengingat mimpi besar Pak Zunianto terhadap Destinasi Wisata Posong, tidak lantas membuat Pak Zunianto mundur. Berlatarbelakang seorang karyawan perhotelan di beberapa hotel di Wonosobo, pria ini pun secara tidak sengaja mengenalkan Destinasi Wisata Posong ini kepada tamu tamu hotel melalui foto – foto yang beliau pasang di setiap lobi hotel. Dan benar saja, selling point dari Destinasi Wisata Posong yang ditawarkan oleh Bapak Zunianto ini adalah spot foto sunrise yang membuat beberapa tamu pun ingin diantar menuju spot tersebut.
Baca juga:
Media Mendukung Pertumbuhan Industri Perhotelan dan Pariwisata Daerah
Dengan mulai berdatangannya para pengunjung ke spot wisata ini, pemerintah daerah pun saat itu mulai membantu Pak Zunianto dalam mengembangkan wisata ini dengan menguncurkan dana Rp 275.000.000 untuk pembuatan beberapa gazebo, parkir dan toilet. Namun dengan luas lahan sekitar 1000 meter, dana tersebut tentu sangat jauh dari cukup. Tapi dengan keyakinan Pak Zunianto, tempat ini pun pasti akan berkembang suatu hari nanti.
Cerita Destinasi Wisata Posong ini dimulai dari tahun 2009 sampai 2012 hingga tempat ini mulai dikenal. Dan yang menariknya dari tempat wisata ini, setiap pengunjung akan menemukan pengalaman yang berbeda.
“Dalam master plan Kawasan wisata Posong kedepannya, setiap wisatawan yang datang berkunjung, tidak hanya dapat menikmati sunrise, namun juga dapat menikmati sunset. Sunrise di kaki gunung sindoro, sunset di kaki gunung sumbing,” ungkap Zunianto
Baca juga:
Inovasi Hybrid Meeting Di Harris Vertu Harmoni Jakarta
Nama Posong sendiri diambil dari sebuah legenda. Dimana Posong berasal dari Pos Kosong. Mengingat tempat ini merupakan tempat Pangeran Diponegoro dalam menjalankan strategi pertempuran melawan penjajah Belanda. Posong sendiri berada di 1500 mdpl. Dan jika anda berada di Kawasan ini dalam kondisi yang cerah, anda dapat melihat 8 gunung sekaligus, yaitu Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Andong, Gunung Ungaran, dan Gunung Muria. Jadi, saat anda berkunjung ketempat ini saat sunrise, anda dapat melihat 8 gunung sekaligus dan tentu sensasi berdiri diatas awan.
Bulan terbaik untuk menyaksikan keindahalam alam di Posong ini yaitu ada di bulan Juli hingga Agustus. “Di posong pun memiliki spot terbaik untuk memotret milkyway. Menjadi istimewa karena latar belakangnya adalah Gunung Sindoro, kemudian foreground-nya bunga tembakau dan waktu terbaiknya itu hanya dua hari yakni di setiap tanggal 27-29 Juli,” urainya. Bagi anda yang ingin berkung ke lokasi ini jangan khawatir, mengingat dilokasi ini sudah terdapat 30 homestay. Untuk range harga maksimal 200.000 lengkap dengan water heater. Dan bagi anda yang menginginkan pengalaman menginap yang berbeda, pengelola telah menyediakan camping ground, lengkap dengan makan malam, api unggun, Kasur di dalam tenda. Untuk biaya masuk ke lokasi ini pun sebesar Rp 20.000 per orang untuk dua lokasi. Sementara untuk kendaraan Rp. 5.000 untuk parkir untuk motor Rp. 3.000